Thursday, September 28, 2006

Ilmu "katon"

Kemarin ,seharian aku ngak -ngapa-ngapain selain ngerjain pesanan mebel untuk 'diriku'.Aku permak sofa yang udah "blawukan" warna biru menjadi 'sofa terang peach'.
Ide ini sudah lama bercokol di kepala karena ide ini aku curi dari kawan lama, seorang 'hafiz' Qur'an,yang selalu saja nampak bersahaja dengan kehidupannya.
Ku kenal dia akhir sembilan puluhan,gadis pondok pesantren 'khusus hafal Qur-an',dia bisa terdampar disini karena status sama denganku.
Aku ngak ada apa-apanya dibandingin dia,zuhudnya mungkin,hafalannya mungkin....
Banyak lagi mungkin....
Sudah lama aku ingin aku tanyakan kepadanya,kenapa setiap aku lebaran kerumahnya selalu saja furniture ganti,emang banyak duit selalu ganti ,gitu selorohnya.
Ternyata jurusnya hanyalah ganti pasang atau tukar tambah,tinggal pinter-pinter kita otak atik mebel kita,memang kreatif banget dia,ngak nyangka dia juga bisa tukar profesi secara tiba-tiba.
Kenapa gak produk mebel aja disini?Pertanyaan bagus sayang gak ada yang invest.
Kok bisa 'nyulap'? iya karena gak mungkin buang sofa,dan ganti yang baru sayang kan?buang buang duit aja jadinya.
Ide cemerlang gak akan aku sia-siakan,mulailah dengan menggali ilmu ,mulai dari cari bahan,mengukur,dan cara menjahit pakai jarum 'setengah lingkaran'.
Dia bilang semua orang bisa melakukannya,semua bisa,karena inilah 'ilmu katon' yang wujudnya ada,dilihat,dirasa dipelajari asal kita mau belajar.Memang!
Alhasil kini,bertambah satu-satu yang aku dapet ,"blog baru","sofa Peach" ,"sate pos kamling", dan yang terhangat "pismol"..........
Semuanya aku dapat dari Ilmu "katon" yang bukan bagaskara...........

11 ato 23

Malam tadi ,sholat Tarawih udah yang ke-lima kalinya didirikan di bulan Romadhan yang mubarak.Semalam juga aku bawa Amalia-Aishah,untuk merasakan nikmatnya berada di bulan ramadhan,meluncurlah kita ke lorong 6,depan rumah,dimana MUIS sudah 'bermastautin'.

Akhirnya kesampaian juga hajatku ,Alhamdulillah...

Memasuki kawasan MUIS memang aneh,karena dulunya area itu adalah sekolah dan sekarang disulap menjadi bangunan serbaguna.Ngirit banget,daripada ndak ada fungsinya,jadilah bangunan yang 'ala daratan seberang tambak' yang ada nilainya.

Begitu waktu Muadzin melaungkan Adzan yang jarang sekali kita dengar keras di corong menara-menara masjid di-seantero Singapore,kini aku denger secara'live' .

Aneh tapi nyata.

Si kaka,adek,antusias melakukan ritual berjamaah .Selang waktu melakukan sholat tarawih,Aishah sudah protes,
"Mi,sholatnya kok lama?kok banyak?"
"Aishah kalau capek,boleh ngak ikut sholat,Aishah boleh duduk dibelakang,"

Sepertinya aku harus mengakhiri sholat ini sampai delapan rakaat,dan aku berundur kebelakang untuk menambah lagi tiga witir,ternyata bukan hanya aku saja,ada jamaah yang melakukan hal serupa denganku sebelum beredar.

Ternyata,aku sekarang memilih sebelas daripada duapuluh tiga,karena sudah diprotes kelama-an ,lain kali aku mungkin ikut juga dua puluh tiga ,apa-salahnya?

Saturday, September 23, 2006

M a a f

Ucapan ini sering didengar ,terlebih lagi ketika seseorang itu telah melakukan kesalahan,dan secara terus terang mengakui kesalahannya,"maafkan aku ", itulah bunyi yang kadang meluncur.

Tanpa perlu berteori panjang lebar,kita yakin kesalahan kita dimaafkan tanpa meyebutkan secara jelas dan spesifik apa kesalahan kita itu.

Padahal jauh lubuk hati yang paling dalam,kadang maaf itu tidak bisa diterima seperti permintaan pesalah .Kenapa begitu? Karena akhir-akhir ini 'maaf' adalah barang yang langka dalam arti sebenarnya.

Karena 'maaf' sekarang gampang diucapkan,karena'maaf' sekarang mudah diperdayakan buktinya begitu si peminta maaf mengucapkannya,kemudian tidak lama lagi ia akan mengulangi kesalahan yang sama.

Buat apa minta maaf kalau toh akhirnya kita melakukan kesalahan yang sama?Dan masih melakukan hal yang serupa pada yang di mintai 'maaf'?

Manusia selalu saja berbuat yang sama dan itu -itu lagi,manusia susah menerima hakikat bahwa dia harus selalu menerima permintaan maaf walaupun tidak diminta oleh si pesalah,
walhasil manusia ,selalu menjadi makhluk yang serba dhoif dalam segala perkara.

Adapun maaf yang selalu terlontar ketika kita merasa bersalah,entah nanti kita mengulangi lagi atau tidak ,bukanlah jadi beban lagi ,karena kita sudah meminta maaf........

Maafkan segala kesalahan ,baik sengaja atau tidak disengaja,bulan penuh ampunan segera datang,maafkan lahir batin.....

Saturday, September 16, 2006

Kelap-kelip


Malam ini langit kelam
awan bias memutih syahdu ditiup angin
cakrawala malam indah sejauh mata memandang

Dibawah langit kelap kelip terang
cahaya dunia tidak mampu membias keatas
yang ada hanya biasan semu

Seharian matahari tak nampak
yang ada hanya kabut asap
selimut langit pulau rampai

Hatiku sudah lama merindu
ingin kubagi kilauan depan mata
yang sarat dengan pujian

Syukurku tak terkira
sembab mata masih terasa
ku terus melihat ke atas
untuk terus mensyukuri
semua nikmat-Nya

Thursday, September 14, 2006

Ngepos di Poskamling

Kira-kira pukul empat sore,waktu kemaren,ku kayuh 'gl' menuju pos kamling yg selalu jadi sasaran tempat nonkrongnya kawula "mums".
Amalia,Aishah memang demen ama sate yang mpunya poskamling,asik-asik,pergi rumah tante hany....
Gak kebayang ternyata mums yang setia ikutin 'kuliner' sate lumayan ,padahal aku pikir pasti gak ada jatah buat kita,ternyata.....buanyak banget.....lima ekor ayam siap diserbu
banyak kali tante.....
Mulai acara panggang sate dengan kehebohan bocah emang gak bisa dipisahkan..disana dududu.......disini wawawa.....seru.
Gak terasa udah jam enam-an,warga kampung bukit batok sudah mengundurkan dirigak lupa tuh 'nya' poskamling memberikan jatah kuliner sebagai tanda lulus yang bisa dibanggakan untuk dibawa pulang.Asik ...
Kini giliran aku yang mau serbu.....gak lama kemudian datang tamu dari kampung bugis.....nambah lagi pasukan yang nyerbu,hebat....
Trus ,gak nyangka ,'nya'poskamling juga kedatangan tamu ,dik zidan ,dik syifa, haru biru sudah pasti dirasakan tante cindy yang masih ingat kenangan bunda mereka.
Gak nyangka dengan kedatangan mereka menggugah nuansa tentram sekarang,gak kuatir lagi dengan mereka yang ditinggalkan,karena mereka harus berlayar dengan kehidupan yang baru,dengan semangat baru.
Nada "kenangan terindah" bunyi kira-kira jam delapan lima belas" umi ngak mau pulang yang ya? masih betah disana? mau nge-pos malam ini,nginap ya? tanya abang by sms....
Selepas semua kelar dengan oleh-oleh sate ayam,'nya' pos kamling membenarkan kita pulang.
Yang jelas nge-pos di pos kamling hari ini sukses......
Besok-besok lagi pasti aku juga giliran jaga disana...

Friday, September 08, 2006

Cerita Shasa


Baru aja aku tutup pc,niatannya mau lanjutin "pr" yang sedang menunggu.Tiba-tiba saja Aishah bilang
mi,tahu tak mi ,aishah mimpi apa semalam?'
Gak tahu,aishah mimpi apa memangnya?
'Umi nak dengar tak cerita aishah?
"mau dong"
'Aishah dreaming kawan-kawan di PAP,kan itu hari aishah dengan kawan-kawan dalam kelas,miss Tan marah,marah sama semua kawan-kawan'
"kok marah kenapa memangnya?
'miss Tan marah Aishah'
"ia karena aishah letak pensil di white board,trus teachernya marah"
'kok gitu aja marah?'
'trus aishah di suruh pergi ke opis,trus miss Tan suruh besok gak sekolah lagi di sekolah PAP'
'lha kok bisa begitu?
' karena miss Tan marah sangat sama sasa'
"kalo gitu aishah boleh sekolah di madrasah yang lama?sekolah aishah yang lama?" Terkejut aku dibuatnya, emang di bawah sadar Aishah ternyata dia merindukan teman dan guru atau mungkin juga Aishah sudah bisa merasakan dalamnya arti kerinduan.

Firasat atawa apa

Seminggu sudah ketiadaanya menjadi duka mendalam bagi keluarga ,saudara,kawan,handai-taulan yang mengenangya.Dia seseorang yang sempurna ,ideal bagi seorang ibu yang kaya akan karyanya,lincah,luwes,ramah.

Aku kenal dia baru setahun yang lalu,aku kenal dia waktu Bbq-pitnya Hani,Ramadhan tahun lalu,nyambung lagi waktu mau cari penginapan di Batam, nyambung lagi waktu mau bikin 'pan-cake',iseng pagi-pagi nelpondia dikirain ada apa,ternyata mau nanya "jurus pan-cakenya",iseng bener aku....

Ketika diberitakan oleh Hani,kalo dia 'koma'jadi ikutan 'something' ilang rasanya.
Keesokan harinya baru Hani,aku pergi menjenguknya di NUH hopital,langit mendung,lalu
hujan menyertai perjalanan kami.

Di ward yang dituju temen-temen udah pada silih berganti kelihatannya,wajah mereka penuh kesembapan,air mata sudah banyak tertumpah memandang sayu bocah-bocah bermata bening yang menangis minta ditemuin sama bundanya,pilu rasanya.

Aku tahu di Sin,jam berkunjung bisa diatur asalkan kita pinter nyiasatinya,masuklah aku ,Hani.

Sebisa mungkin aku doakan,lewat 'Yasin',tanpa aku sadari meluncur butiran airmata luruh,melihatnya tak berdaya.
Segala ketidak berdayaan ada pada kita manusia,ketika Hani mulai 'shot' bagian tangan yang diinfus,aku berkata dalam hati(jangan marah ya teman)"Ya Alloh mudahkanlah segala urusannya,kalau Engkau memanggilnya,segerakanlah,semoga dia tidak menderita terlalu lama".

Firasat atau apalah namanya,aku sudah melihat tanda-tanda itu ketika mengunjungi ayah mertua sebelum beliau akhirnya menghadap Illahi,begitu juga dengan 'mbahku'tercinta yang ketika itu aku juga disampingnya ketika beliau meninggal dunia.

Aku tidak bermaksud untuk menyakiti dan melukakan hati kawan dekat,maafkan.Aku bukan si pemilik 'indra ke enam'yang bisa menerawang nasib atau apalah,yang aku tahu kejadian demi kejadian yang aku alami dan aku rasakan selalu bermuara pada hal yang sama.

Dari pengalaman 'takziah ' kini aku makin meyakini bahwa hidup ini singkat,sesingkat membalikkan telapak tangan,tak ada yang berarti kecuali apa-apa yang kita telah amalkan,kita usahakan dengan niatan ibadah.Berbuat baik pada siapa saja,kadang satu hal yang cukup susah,memaafkan tanpa diminta kadang juga cukup susah.

Semoga aku makin memaknai hidup yang terus berjalan dengan melihat pelajaran kisah hidup 'dia' temanku yang ku kenal setahun lalu...