Wednesday, October 17, 2007

Lebaran lagi





Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H

Mohon maaf lahir batin.......

Wednesday, June 06, 2007

Barang Titipan





Ketika Bu Mila sering mengucapkan"Ambil hikmahnya saja" tersentak aku...mungkin begitulah seharusnya,Sitkom KKN yang bikin Gerrrr

Setiap kejadian yang menimpa kita memang selalu ada 'hikmah' dibalik setiap kejadian.

Dua minggu lalu kejadian yang'berhikmah'baru saja aku alami,untung tak dapat diraih malang tak dapat di tolak.
Ketika niat mulai diikrarkan dan dilakukan untuk berbuat kebaikan,tanpa kusadari sepasang mata telah mengintai dengan niat jahat menunggu kesempatan.
Ketika takbir aku kumandangkan,terlelap sejenak pikiran untuk menghadap,saat itulah dia beraksi menguras habis seluruh isi tasku,kecuali pasport.
Aku lalui peristiwa itu dengan perasaan sedih marah kecewa,tapi akhirnya aku pasrah,karena memang dia lebih memerlukan barang-barang yang ada di dalam tasku.

Semoga barang yang sudah dia ambil memberi manfaat padanya,doaku semoga dia merasa menyesal.

Semoga barang titipan akan kembali pada yang lebih berhak.

Harus ikhlas memang....

Friday, June 01, 2007

Part-time







Dicari:lelaki atau perempuan yang sanggup bekerja keras,kerja apa saja.anda berminat?

Kira-kira sapa yang sanggup ya? Alhamdulillah peri kecilku bisa diandalkan,walaupun tanpa aku suruh,Aishah segera ambil bangku di kamar kakaknya,segera bergegas di pancuran ....katanya mau tolong Ummi...duh terharu,bener-bener terenyuh,karena itikad dia sendiri mau nolong aku yang katanya"kasihan Ummi banyak kerja"....
jadi 'Aishah cuci piring' walaupun tidak sebersih yang diharapkan ternyata Aishah mencuri hatiku.

Wednesday, May 30, 2007

Bikin gemes kalo lihat"Gang Starz"





Setiap minggu malam jam sembilan malam teng adalah acara yang ditunggu sejak 2 bulan terakhir ini.

Gak tahu kenapa memang lagi cari hiburan segar yang ber'prestige' diluar hiburan tv indo-sing..akhirnya kutemukan di tv3.

Persaingan nampak sengit,karena group Indonesia makin dipangkas gara-gara sms yang notabene menentukan,sebel juga karena kita gak bisa dukung mereka lewat sms,maklum line itu hanya untuk malaysia.
Alhasil group tuan rumah masih bercokol dalam beberapa minggu,walaupun keharmonian suara,penampilan weleh-weleh.....

Untungnya hal itu ngak berlangsung lama karena sudah menjadi seleksi alam,yang lebih plus-plus mesti ada tempat.

Terbukti group krucilku akhirnya masuk final Mendua & The 5...

Bener juga kata seorang penyanyi yang kasih komen,di indo tempatnya orang berbakat jadi 'penyanyi'... so ? gak lebih ngak kurang ,ku katakan aku bangga...

Thursday, March 29, 2007

Jadi artis


Jalan sore-sore,jarang aku lakukan dan boleh dibilang gak pernah.

Tapi sore ini lain,acaraku di pulau ini,yang jelas jalan-jalan sampai kesel kalau sanggup.
Di sebuah Mall Nagoya Hill yang jarak tempuh dari peginapan hanya sekitar satu kilo,akhirnya aku jabanin .Padahal sebetulnya para anak buah dan majikan sudah mengeluh mau langsung ke penginapan ,maklum kita juga habis jalan jauh ....dari batu aji.
Karena rasa penasaran itu lebih gede,yang konon kabarnya dari Mela yang sekarang punya julukan Mrs.Preman Simpang Frengki(hehheh),di Nagoya Hill ada maem yang macem-macem.Alangkah sayangnya bila dilewatkan,itulah tunjuan utama.

Begitu sampai disana,hhhmmm,lumayan buat cuci mata,tapi para crew menolak untuk diajak ini itu,akhirnya aku pergi ke hypermart.
Didepannya ada pemandangan yang mengusik,apa tuh?
Ternyata ada foto instant jadi artis,gimana caranya?

Pertama, foto biasa pakai digital kamera.

Kedua,si pencetak foto alias si auditing yang pake kecanggihan photoshop siap bereksperimen.

Ketiga,mulailah diotak-atik,mata ditukar dengan mata 'bule',wajah yang penuh dengan jerawat bakalan bersih 'mulus', ditambahin make up yang disetting sesuai keinginan.

Keempat,si pelanggan yang udah gak sabar lihat muka baru dia,pasti cengar-cengir dan yang pasti makin seneng karena wajahnya telah berubah.

Dasar mau jadi artis dadakan dengan biaya murah sapa yang gak mau?

Ada ternyata........siapa lagi? Doi ,aku ajakin gak mau .....malu katanya,biarin jelek,gak papa.('_')

Sunday, February 18, 2007

I M L E K disini


Sepi jalanan terasa seawal enam pagi,jalanan beruas mencabang kelihatan lenggang,maklum semua pada bobok karena memang begadang semalaman.
Begadang yang perlu mereka lakukan,beberes rumah,pergi sembahyang,atau mahjong sekali.

Gak bisa dipungkiri hal yang biasa terjadi dalam setiap setahun akan berulang ditahun berikutnya,toko-toko pada tutup,pasar,mall, akhirnya akhirnya mau ato gak
kita ikut memborong makanan seperti mereka.

Capek juga harus berdesakan seperti itu,padahal kita ngak ikutan merayakan "Imlek",kita juga kena imbasnya karena harga barang dapur melonjak naik,apalagi pajak di negara ini udah naik tujuh persen makin melambungkan semua harga.

Hari ini suasana sangat lenggang,perjalanan yang aku tempuh dari tp ke simei tidak ku jumpai 'crowded',m r t yang biasanya penuh apalagi musim liburan seperti ini tampaknya sepi,hal yang 'aneh' karena tidak tampak orang bergelayutan.

Sepanjang perjalanan,terlihat satu keluarga dengan membawa 'goodies' isi angpao,isi jeruk,dengan pakaian yang dulunya warna merah yang wajib,tapi sekarang tidak lagi karena modern.
Si anak perempuan berpakaian 'tank top' celana super mini, si ibu pula memakai seks dress 'backless' yang seperti jadi pemandangan umum, karena patern itu wajib di pakai kayaknya di ujung rumahku dan sampai di harvey ave.

Ternyata Imlek di kampung halaman lebih enak,apalagi Lebaran tambah rame,karena kondisinya gak dibolak-balik.
Lebaran tiba pasti rame,terasa banget nuasanya, kalo Imlek pun semestinya ramai gak jadi mati seperti suasana di sini.

Hendaklah berhati-hati bila memilih berlibur ke Singapore ketika cuti Imlek....

Sunday, January 14, 2007

Satu Dekade


Tak terasa perjalanan biduk ini sudah mencapai usia sedasa.
Usia manusia yang memasuki usia anak-anak yang mendekati akhil baliq,dengan segala pengalaman hidup ,walu masih seumur jagung.
Betapa 'sedekad' ini terasa begitu singkat dengan manis-pahit getir asam garam hidup,semua sudah terasa dalam lumatan hidup.
Semoga hidup ini,langkah ini di berkati,di ridloi..amin

Tuesday, December 19, 2006

Namaku Sri Mariamman



Apalah arti sebuah nama?
Konotasi ini miring, karena menganggap nama itu tidak berarti apa-apa,tidak ada maksud,padahal semua nama itu bermakna, ilham dari orang tua kepada anak agar anak seperti harapan orang tua,seperti yang dikehendaki orang tua,dan juga mengikut sunnah Rasul dan wajib diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya.

Sejatinya memanglah harus begitu,orang tua memberikan nama yang indah kadang nama yang begitu panjang dengan harapan seindah nama seindah itulah jalan hidup si anak.
Ini bermakna orang tua begitu cinta dan kasihnya pada si anak,lengkaplah sudah permulaan tugas menjadi orang tua .

Setiap penganut agama yang ada dimuka bumi ini merasa perlu untuk memberikan nama -nama indah kepada keturunan mereka,secara sadar dan penuh bertanggung jawab kemudian memberi nama-nama yang baik maksudnya.

Demikian juga bocah kecil mungil yang baru dua bulan ini,harapan orang tuanya juga ngak jauh berbeda dengan harapan saya yang mempunyai dua orang puteri.
Nama si kecil bermata bola,kulit agak gelap ,rambut ikal,bibir tipis ini adalah Sri Mariamman,bisa di tebak dari keluarga mana dia berasal walaupun dia bukan berasal dari India, namanya unik karena dia hidup jauh dari candi yang ada di Chinatown, Sri Mariamman tample.

Sunday, December 17, 2006

Dari Sing ke Batam ke Jakarta



Libur tlah tiba-libur tlah tiba,hatiku gembira, alunan lagu tasya yang membuat mata Aishah dan Amalia, makin berbinar indah,alhamdulillah kita akhirnya jadi pulang kampung.
Pagi itu,kita sudah siap tinggal landas lewat bus stop depan rumah yang membawa kita sampai di Harbour Front.

Sampai disini kami merasakan cuaca mendung dengan sedikit hujan gerimis yang mulai mengundang,apa mau di kata inilah alam yang berkata.....mis gerimis......
Kunjungan kali ini ke Batam memang singkat,hanya transit untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta,sayang memang udah janji ke teman kalo mau mampir,karena keterbatasan waktu akhirnya ndak jadi,maaf ya kawan.

Rame juga transit kali ini karena ketemu kawan yang mau pulang ke Banten,sepanjang perjalanan anak-anak cukup menikmati,tidak ada keluhan minta gendong ,minta ini itu,alhamdulillah.

Sepanjang perjalanan bth-cgk memang ngak lama hanya satu jam lima menit,hanya saja terasa lama ketika tiada kudapan,hanya air yang menembus kerongkongan ,ya hanya itu yang disajikan awak kabin ,maklumlah bajet.

Akhirnya sampailah digugusan awan Jakarta yang memang rada panas, sampailah tujuan pertama perjalanan ini.Rencana memang tinggal tiga hari di kota ini,diluar pintu kedatangan sudah berdiri Layla yang sudah menunggu mungkin hampir empat puluhan menit,dengan suka cita kedatangan kami disambut,maklumlah kami memang tidak ada keluarga yang tinggal dikota ini,kecuali teman,salah satunya ya dia.

Semalam kami menginap di keluarga Layla,akhirnya kami memutuskan untuk mencari penginapan yang dekat dengan pusat kota,akhirnya kami menemukannya di Otista,walaupun ngak berbintang lima.

Begitu cek in kemudian kami bergegas memasuki room yang bagiku udah cukup untuk menaruh kepala,berteduh,cukup.
Didepan hotel ternyata ada warung bakso tenis yang isinya telur puyuh,hua bukan main gembiranya mereka,bak menemukan emas bagiku,yee,celetuk mereka seneng,ada telur puyuhnya,mau lagi,'ya udah nambah boleh ,yang kenyang ya',nambah es alpukat dong,abang nyletuk.

Udah kenyang kita segera menelusuri ceruk Jakarta sebelah barat,luar kota yang jelas,Legok Tangerang.Kami mengunjungi teman lama yang sering juga mampir ke Sing sejak tahun sembilan tujuh,jauh-jauh rasanya apalagi sang pengemudi masih buta peta kota ini.Dikawasan Bumi Serpong Damai kita bagaikan melintas akar nimang yang kata orang bisa meyesatkan sang penginjaknya,ndak bisa keluar ke arah yang sebenarnya,akhirnya kita bisa menemukan rumahnya,di belakang Jotun ,wadalah situ rupanya.

Wow,rumah yang lumayan besar karena dua buah rumah dijadiin satukawasan oleh juragan ayam ini,suasana yang masih kental dengan alam pedesan bahkan tidak berapa jauh dari rumah itu ada kolam pancing,asik sebenarnya kalo kami berkesempatan ikutan mancing.
Sang tuan rumah memang juragan tulen yang ngorbanin sebagian rumahnya untuk bisnis ayam petarungnya,hebatnya dia bisa bagi waktu untuk acara travelingnya maklum dia juga salah satu crew maskapai nasional.

Hanya dua jam,waktu kami bertandang kerumahnya,yang menghabiskna waktu karena kita lama diperjalanan,akhirnya sore ini kami putuskan untuk menemui ibunda mb Lena,di kampung melayu.
Kesan pertama,huih padet bener......karena di kotaku ternyata ngak sesumpek ini.Rumah yang nyaman dikawasan yang padat pemduduk,di lantai bawah memang untuk klinik,maklum bunda seorang bidan,lantai atas untuk keluarga,enak juga gaya arsitekturnya.Depan rumah persis ada mushola ,kawasan ini memang ngak pernah sepi,ngak terasa hampir jam sepuluh malem ,akhirnya kami pamit untuk kembali kepenginapan yang ternyata memang deket sekali jarak tempuhnya.

Dalam keremangan malam sepanjang jalan kampung melayu kearah otista keadaan ngak jauh berbeda dengan kotaku,masih saja banyak 'gepeng' mereka malah tidur di trotoar sepanjang jalan,cukup kontras dengan keadaan Jakarta yang sekarang banyak mall yang bagaikan jamur di musim hujan, dari pada tidur di trotoar kan bisa sebenarnya di emperan mall,bisa ngak ya?

Malam itu pules rasanya melepas kepenatan,pagi ke dua di Jakarta kutelusuri sendiri,uji nyali merambah tanah abang dengan uang pas-pasan.
Setelah sampai di depan pos satpam ,aku tanyakan kopaja yang langsung kearah tanah abang,alhamdulillah akhirnya aku lambaikan tangan kearah lima kosong dua,meluncurlah daku.
Ngak nyangka sempat nyasar juga ,nah inilah malu bertanya sesat dijalan,aku baru sadar ketika kondektur mau minta ongkos lagi,aku bilang pak depan kiri,langsung aja aku turun ketika udah melihat papan penunjuk ke arah tanah abang,selamatlah aku.
Sampai di pasar yang kononnya sumpek,ternyata ndak seperti bayanganku,ternyata udah jadi mall walaupun masih juga pedangang kagetan masih menyeruak di lorong jalannya.
Masih terlalu pagi untuk melihat blok a buka semua,maklum masih jam delapan lebih tiga puluh menit,wahh,ndak ada toko buka sesuai harapan dan doku ku, kuputuskan untuk belanja keperluan interen bukan untuk oleh-oleh.

Sepanjang jalan kearah kampung melayu,kopaja melaju di bawah rata-rata maklum masih kurang penumpang padahal hari minggu,sampai depan grand menteng hotel ada papan list harga hotel yang ternyata jauh lebih murah dibanding penginapanku,ternyata ada hikmah karena aku ngak nginep disitu,jadi aku ngak cerita macem-macem tentang hotel dimana artis meninggal dunia disana.

Sesampai di kawasan kampung melayu ternyat harga buah mangga murah meriah,jadilah aku beli,memasuki pekarangan hotel nampak didepan kamar kami ada sandal ,siapa?ternyata Zaki Ghulam yang dikirim untuk jadi guide menjelajah ancol,anak-anak juga tidak sabar untuk melihat kayak apa.

Cuaca makin panas,untung udah bawa botol air yang cukup untuk penghilang dahaga,bawa payung jelas tidak ketinggalan,tapi kita masih perlu topi,ndak jauh dari loket ,penjual topi banyak bersaing menawarkan harga yang cukup murah.
Dengan berbekal lima tiket kami masuk dengan kesal,apalagi antri beli karcis hampir satu jam,
sudah bisa dipastikan betapa berjubelnya orang untuk menikmati permainan .Sampai didalam ternyata tidak salah duga,setiap permainan kita harus antri empat puluh lima menit,akhirnya kami hanya bisa mencicipi tiga permainan,benar-benar menguras kesabaran dicuaca yang panas.
Kita putuskan untuk pulang ketika jam sudah menunjukkan pukul enam petang,'sudah ki, kita udah capek muternya,ngak sanggup lagi,capek'.Akhirnya Zaki setuju padahal dia masih antusias untuk menjajal permainan.

Sampai di penginapan hari masih menunjukkan pukul delapan tiga puluh,aku segera mengemas barang belanjaan tadi pagi,siap-siap mau bebenah untuk perjalanan besok pagi ke Surabaya.
Malam ini udah kenyang karena perut udah dialas dengan Canadian pizza depan terminal kampung melayu,murah meriah jika dibandingin di sini, selamat malam Jakarta, besok aku kembali meneruskan perjalanan,semoga tahun berikutnya dirimu bisa kami kunjungi,selamat malam.

Friday, November 17, 2006

Sang penyewa


Bisa di bilang Singapura ini memang isinya gedung pencakar langit.Pasak bumi ada di setiap jengkal tanahnya.

Semua rumah sudah di desain seperti hotel "konon"nya,ngak ada yang punya rumah dengan melebar ber hektar-hektar,tetapi malah menjulang,tinggi-tinggi sekali.

Gak masalah,memang sih,tapi kata siapa?

Gak masalah bagiku,karena ya inilah rumahku yang memang gak bisa dimiliki,memang ada "grand"nya tapi sampai berapa tahun?seratus tahun juga ngak mungkin.

Karena ngak ada yang kekal,pemerintah mau cabut rumah ya bisa saja,kita si pemilik ngak berhak untuk menghalang halangi,akhirnya kita adalah penyewa sejati,sampai kapanpun.

Bermasalah punya rumah gini karena anak-anak gak bisa main bebas,dolanan sepuas hati mereka,mau jungkir balik terbatas,bisa-bisa jungkir ke bawah langsung bablas.

Kadang suka ngiri ama tetangga bawah yang rumahnya lempeng ama playgound,anaknya rame empat orang,mau main tinggal buka pintu,bisa main prosotan,main gandulan,main sepeda,wisa rame .


Aku mau bawa pasukan mikir mau pas-in waktunya,mungkin,kalo mau main pagi juga ndak bisa,kalo siang waduh sudah panas,gimana mau pake fasilitas itu?Akhirnya memang benar-benar malas untuk pergi kesitu .

Jadi inilah kehidupan yang sebenarnya,dunia ini beserta isinya adalah pinjaman,yang harus dikembalikan.